Bard, asisten obrolan Artificial Intelligence (AI) Google, telah berevolusi! Google mengumumkan perombakan besar-besaran, termasuk aplikasi baru dan opsi berlangganan untuk “Google Gemini“.
Nama baru tersebut merefleksikan model AI yang mendukungnya. Hal ini merupakan langkah tegas Google dalam persaingan asisten AI, bersaing dengan ChatGPT dari OpenAI.
Menjembatani Pengguna dengan Teknologi AI Terdepan
Gemini yang merupakan pengganti Bard, kini menyandang nama yang sama dengan rangkaian model AI yang menjadi tulang punggung chatbot tersebut.
Perubahan nama dimaksudkan untuk “membantu pengguna memahami bahwa mereka berinteraksi langsung dengan model AI dan membangun asisten AI yang sesungguhnya,” ucap Sissie Hsiao, manajer umum Google Assistant dan Bard.
Gemini: Akses Mudah dalam Menggunakan dan Lebih dari Sekadar Obrolan
Pengguna Android kini dapat mengunduh aplikasi Gemini, sementara pengguna iOS dapat mengaksesnya melalui aplikasi Google.
Gemini hadir untuk menandai transisi Google menuju “agen AI”— alat yang melampaui sekadar asisten obrolan, tetapi juga mencakup asisten pemrograman dan alat produktivitas lainnya.
Komitmen Google Terhadap Masa Depan Asisten AI
Dilansir dari CNBC, CEO Alphabet, Sundar Pichai, secara terang-terangan ia mengungkapkan ambisi Google di bidang AI pada laporan keuangan perusahaan 30 Januari lalu.
Ia mengungkapkan keinginannya untuk menghadirkan agen AI yang mampu menyelesaikan lebih banyak tugas pengguna, termasuk dalam Google Search.
Meski mengakui masih banyak tantangan yang perlu dihadapi, ia yakin bahwa ini dapat terwujud. Komitmen serupa juga diucapkan oleh CEO Microsoft dan Amazon yang berlomba-lomba untuk membangun agen AI.
Gemini Ultra: Akses Eksklusif untuk Pengguna Premium
Google juga menawarkan opsi berlangganan baru bagi pengguna yang menginginkan akses ke Gemini Ultra 1.0, model AI terkuat yang dimiliki oleh Google.
Pelanggan Google One dapat mengaksesnya dengan biaya $19,99 per bulan, termasuk penyimpanan tambahan jika sudah berlangganan sebelumnya. Akan tetapi, tersedia juga uji coba gratis selama dua bulan.
Gemini: Jangkauan Luas dan Ekspansi Bahasa
Hingga saat ini, peluncuran Gemini hanya tersedia dalam bahasa Inggris di lebih dari 150 negara dan wilayah. Google berencana untuk segera menambahkan bahasa Jepang dan Korea, serta bahasa lainnya di masa mendatang.
Membawa AI ke Tingkat Produktivitas Baru
Perubahan nama juga berdampak pada Duet AI, sebutan Google untuk “agen AI terpaket” dalam Google Workspace dan Google Cloud.
Duet AI tersebut dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan menyelesaikan tugas sederhana bagi klien seperti Wayfair, General Electric (GE), Spotify, dan Pfizer.
Alat-alat ini akan dikenal sebagai Gemini for Google Workspace dan Gemini for Google Cloud.
Integrasi Cerdas dengan Aplikasi Google
Saat ini, pelanggan Google One yang berlangganan AI juga akan memiliki akses ke kemampuan asisten Gemini di Gmail, Google Docs, Google Sheets, Google Slides, dan Google Meet.
Google juga bercita-cita untuk mengintegrasikan lebih banyak konteks pengguna dari konten Gmail, Google Docs, dan Google Drive ke Gemini.
Hal ini memungkinkan asisten AI untuk memberikan saran yang lebih relevan dengan mempertimbangkan riwayat E-mail dan dokumen pengguna.
Harapan untuk Agen AI Masa Depan: Proaktif dan Serba Bisa
Visi Google adalah membangun agen AI yang mampu melakukan lebih banyak hal, seperti mengatur jadwal rapat, memesan perjalanan dan aktivitas, membeli hadiah, hingga menjalankan fungsi pekerjaan tertentu.
Meskipun saat ini masih terbatas pada tugas-tugas seperti meringkas informasi, membuat daftar tugas, dan membantu menulis kode, Gemini memiliki potensi besar untuk menjadi asisten AI yang proaktif dan serba bisa di masa depan.
Dengan langkah ini, Google tampak siap menjadi pemain utama dalam perebutan pasar asisten AI masa depan. Akankah Gemini menjadi asisten AI masa depan yang cerdas dan mampu membantu dalam berbagai aspek kehidupan?
Baca Juga: Era Baru Fotografi: Kamera Mirrorless Nikon Hadir di ISS!