Cara Menghemat Penggunaan Pendingin Ruangan

Dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia, musim kemarau memang selalu mengalami peningkatan suhu yang signifikan. Karena kondisi ini lah memasang pendingin ruangan menjadi hal yang wajar.

Saat musim kemarau tiba, pasti para pengguna akan memilih untuk tetap didalam rumah daripada keluar kepanasan.

Pada dasarnya fungsi pendingin AC adalah memang untuk mendinginkan ruang, namum bukan berarti kalian mengatur ke mode cool dengan suhu paling rendah. Dan pasti banyak yang mengatur kecepatan kipas dalam mode tinggi.

Cara tersebut membuat penggunaan menjadi boros karena kompresor pendingin udaranya dituntut untuk bekerja lebih keras.

 

Berikut Cara Melakukan Penghematan dari Penggunaan Pendingin Ruangan

 

Pilih AC Hemat Energi

Pada dasarnya, jika pembaca ingin membeli AC, harus memillih tipe apa dan merk apa yang tepat digunakan pada rumah anda. Pendingin dengan fitur hemat energi cara utama untuk menghemat listrik.

AC low watt dilengkapi dengan kompresor yang menggunakan daya listrik lebih kecil dibanding AC standard. Bahkan, AC hemat energi dapat menghemat konsumsi daya listrik 20-30% setiap bulannya.

Akan tetapi, perlu Anda ingat bahwa AC low watt umumnya dibanderol dengan harga yang lebih mahal. Selain itu, proses pendinginan jadi lebih lama karena AC tersebut hanya menggunakan daya listrik yang sangat kecil.

 

Hindari Mengatur Suhu AC di Bawah 24 Derajat

Selanjutnya, trik ini bisa jadi cara mudah menghemat penggunaan listrik di rumah yaitu, hindari mengatur suhu di bawah 24 derajat. Mengatur suhu AC di bawah 24 derajat Celsius hanya akan membuat pemakaian listrik semakin boros.

Cara menghemat listrik AC rumah adalah dengan mengatur suhu AC tidak kurang dari 24 derajat Celsius. Gunakan suhu 24 derajat Celsius sebagai batas maksimal pengaturan suhu atau tagihan listrik kamu akan melonjak.

 

Membersihkan AC secara Teratur

Kamu harus rajin membersihkan AC secara rutin. Karena AC yang kotor hanya akan membuat kinerja kompresor lebih keras. 

Kompresor yang bekerja lebih keras tentu akan menggunakan daya listrik lebih banyak. Oleh karena itu, bersihkan filter AC setiap sebulan sekali dan secara keseluruhan setiap 3 bulan sekali.

 

Pasang Timer Pendingin Ruangan

Pendingin ruangan memang diciptakan untuk memberikan kesejukan penghuninya yang beraktivitas di dalam sebuah ruang. Agar listrik jadi lebih hemat walaupun menggunakan AC, jangan lupa untuk memasang timer AC setiap harinya.

Tentukan kapan jam yang mengharuskan karena tidak ada orang di rumah. Cara ini dapat membantu pembaca untuk menghemat listrik setiap hari tanpa disadari.

 

Hindari Buka Tutup Ruangan

Cara menghematnya adalah sebisa mungkin ruangan tersebut harus selalu ditutup. Pada saat pintu ruangan dibuka tutup terus menerus maka suhu dalam ruangan tidak akan stabil karena hawa panas dari luar akan masuk ke dalam ruangan.

Kondisi ini akan membuatnya bekerja terus menerus untuk menstabilkan suhu dalam ruangan. Apabila pendingin ruangan Anda dipasang diruang terbuka maka otomatis ruangan Anda akan amat sulit mencapai suhu yang diinginkan sehingga AC akan terus menerus bekerja maksimal.

Dalam ruangan terbuka juga luas ruangan yang harus didinginkan menjadi amat besar dan kemungkinan besar di atas kemampuan tersebut dalam mendinginkan.

 

Pilih Pendingin Ruangan dengan PK Terendah

PK singkatan dari Paard Kracht daya yang satu buah butuhkan . Umumnya, satu buah  berukuran 1 PK terdapat 350 watt hingga 700 watt. Semakin kecil ukuran PK yang kamu beli, maka semakin kecil pula pemakaian listriknya.

Salah satu cara hemat listrik token pakai adalah dengan membeli pendingin yang PK-nya paling rendah, yaitu ½ PK. Ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang memiliki ruangan di bawah 10 m2.

Berikut adalah panduan dari memilih PK agar tidak boros:

1/2PK = 5000 Btu/h (ukuran ruangan 10m2)

3/4PK = 7000 Btu/h (ukuran ruangan 14m2)

1PK = 9000 Btu/h (ukuran ruangan 18m2)

1 1/2PK = 12000 Btu/h (ukuran ruangan 24m2)

2PK = 18000 Btu/h (ukuran ruangan 36m2)

Misalkan, rumah kamu memiliki pendingin berdaya 500 watt dengan rata-rata penggunaan sekitar 12 jam per harinya. Sementara itu, tarif listrik adalah Rp1.352 per kWh.

Jadi seperti ini penghitungannya:

Total daya listrik : Besar watt x lama pemakaian x 30 hari

Jadi, 500 watt x 12 jam per hari x 30 hari.

Hasilnya, kamu akan menghabiskan daya listrik sebanyak 180.000 watt atau sama dengan 180 kWh dalam sebulan.

Kemudian, kalikan hitungan tadi dengan tarif listrik dasar yaitu, Rp1.352. Tarif Listrik per Bulan: Total daya listrik 1 bulan x tarif dasar Jadi, 180.000 watt x Rp1.352 = Rp243.360 per bulannya.

Angka tersebut baru untuk satu saja. Bagaimana jika terdapat dua atau lebih di rumah?

 

 

Baca juga : Battle Royal Sausage Man