Hak Cipta “GPT” Ditolak, OpenAI Kehilangan Keunggulan Kompetitif?

OpenAI Ditolak Hak Cipta “GPT” oleh USPTO

Pada tanggal 15 Februari 2024, United States Patent and Trademark Office (USPTO) menolak upaya OpenAI untuk mendaftarkan “GPT” (Generative Pre-trained Transformer) sebagai merek dagang.

Alasan penolakan tersebut adalah karena istilah “GPT” dianggap terlalu generik dan deskriptif, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai merek dagang yang distinctif.

OpenAI, sebuah perusahaan nirlaba yang fokus pada pengembangan kecerdasan buatan, sebelumnya telah mengajukan dua aplikasi merek dagang untuk “GPT” dan “ChatGPT”. Kedua aplikasi tersebut ditolak oleh USPTO dengan alasan yang sama.

USPTO menyatakan bahwa “GPT” merupakan istilah yang umum digunakan dalam industri AI dan teknologi, dan tidak dapat dikaitkan secara eksklusif dengan produk atau layanan OpenAI.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa banyak perusahaan lain juga menggunakan istilah “GPT” dalam produk dan layanan mereka.

Keputusan USPTO ini membuka peluang bagi perusahaan lain untuk menggunakan istilah “GPT” dalam produk dan layanan mereka tanpa perlu khawatir akan pelanggaran merek dagang.

Dampak Penolakan Hak Cipta “GPT”

Penolakan hak cipta “GPT” oleh USPTO dapat memiliki beberapa dampak, antara lain:

  • Meningkatkan persaingan di pasar AI: Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan istilah “GPT”, persaingan di pasar AI akan semakin ketat. Hal ini dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk dan layanan AI yang lebih baik.
  • Membingungkan konsumen: Penggunaan istilah “GPT” oleh berbagai perusahaan dapat membingungkan konsumen. Hal ini dapat membuat konsumen sulit untuk membedakan produk dan layanan AI yang berasal dari OpenAI dengan produk dan layanan AI dari perusahaan lain.
  • Mempengaruhi reputasi OpenAI: Penolakan hak cipta “GPT” dapat memengaruhi reputasi OpenAI sebagai pemimpin dalam pengembangan AI. Hal ini dapat membuat perusahaan lain ragu untuk berkolaborasi dengan OpenAI dalam proyek-proyek AI di masa depan.

Langkah OpenAI Selanjutnya

OpenAI belum memberikan komentar resmi terkait penolakan hak cipta “GPT” oleh USPTO. Namun, OpenAI masih memiliki beberapa pilihan untuk melindungi haknya atas istilah “GPT”, antara lain:

  • Mengajukan banding atas keputusan USPTO: Mengajukan banding atas keputusan USPTO ke United States Court of Appeals for the Federal Circuit.
  • Memilih istilah lain untuk produk dan layanannya: Memilih istilah lain yang lebih distinctif untuk produk dan layanannya.
  • Memfokuskan pada pengembangan teknologi AI: Memfokuskan upayanya pada pengembangan teknologi AI yang lebih canggih dan inovatif.

Kesimpulan

Penolakan hak cipta “GPT” oleh USPTO merupakan peristiwa penting dalam industri AI. Hal ini dapat membuka peluang baru bagi perusahaan lain untuk mengembangkan produk dan layanan AI mereka.

Namun, hal ini juga dapat menimbulkan beberapa tantangan, seperti kebingungan konsumen dan potensi penurunan reputasi OpenAI.

Baca juga: Integrasi AI: Membuka Potensi Baru melalui Kolaborasi Manusia dan Teknologi