Dunia royalti dan manajemen hak cipta yang rumit kerap menjadi mimpi buruk bagi para musisi. Dengan semakin banyaknya label rekaman dan platform streaming, melacak penggunaan karya dan penghasilan dari berbagai platform bisa sangat merepotkan. Mogul hadir untuk mempermudah musisi melacak pendapatan mereka, bahkan mengetahui peluang pendapatan yang terlewat.
Mogul: Lahir dari Kebutuhan Musisi
Perusahaan rintisan ini didirikan pada tahun 2023 oleh Jeff Ponchick (mantan kepala kreator SoundCloud) dan Joey Mason (mantan wakil presiden bidang teknik SoundCloud). Mereka terinspirasi oleh pengalaman mereka sendiri dan musisi lain yang kerap kesulitan mendapatkan bayaran yang layak.
“Kami prihatin mengapa musisi selalu membutuhkan lebih banyak uang tetapi kesulitan untuk mendapatkan apa yang menjadi hak mereka. Ini terasa tidak masuk akal. Kami menggali lebih dalam dan berbicara dengan musisi dengan berbagai jenjang karier, dan banyak kesamaan muncul dalam masalah yang mereka hadapi,” kata Ponchick.
Dalam tahap beta tertutup dengan 250 artis, Mogul berhasil melacak pendapatan yang sebelumnya tidak teridentifikasi senilai $3,5 juta.
Mogul: Pemetaan Pendapatan Musisi
Mogul memberikan gambaran umum tentang sumber pendapatan musisi, baik dari royalti penerbitan maupun rekaman suara, seperti royalti mekanik (streaming dan reproduksi musik), hak kinerja publik, dan hak terkait (penggunaan lagu di tempat seperti penyiaran).
Musisi dapat menghubungkan Mogul ke berbagai sumber distribusi musik seperti Audiomack, District, FUGA, dan DistroKid. Setelah terhubung, mereka dapat melacak royalti dari berbagai platform.
Mengungkap Royalti yang Hilang
Mogul menganalisis data royalti yang sering tidak dimanfaatkan oleh musisi dan melacak pendapatan yang mungkin terlewatkan dari hak yang mereka miliki. Perusahaan memperkirakan musisi kehilangan pendapatan royalti hingga 10% dari pendapatan seumur hidup mereka.
“Seringkali masalahnya bermuasal dari pendaftaran hak cipta. Dengan begitu banyak platform yang harus dikelola musisi, banyak yang terlewatkan karena kompleksitas dan ketidakjelasan industri musik. Tugas kami adalah membereskannya,” jelas Ponchick.
Model Bisnis Mogul
Mogul sedang mengeksplorasi berbagai cara untuk menghasilkan pendapatan. Pertama, mereka memperkenalkan model SaaS yang menawarkan tingkat audit berbeda untuk startup bersama dengan fitur seperti deteksi anomali royalti untuk pelanggan korporat.
Mereka juga sedang menguji model di mana mereka mengambil persentase tertentu dari musisi dari jumlah royalti yang dipulihkan. Model akhir akan ditentukan berdasarkan masukan dari musisi.
Masa Depan Royalti Musik yang Adil
Dengan platform video pendek, karya musik kini semakin banyak digunakan di berbagai tempat. Ada diskusi hangat tentang keadilan bagi musisi dalam memperoleh royalti, dan regulator juga mulai turun tangan. Mogul hadir di tengah situasi yang kompleks dan berkembang ini, menawarkan solusi bagi musisi untuk mendapatkan hak mereka.
“Cara pelacakan dan pengiriman pendapatan rumit dan terus berkembang. Rasa sakit ini dirasakan oleh semua kreator, baik musisi, kreator digital, maupun podcaster,” kata Caroline Jacobs, mitra di UTA.VC, salah satu investor Mogul.
“Musisi harus masuk ke berbagai platform yang mungkin tidak terintegrasi satu sama lain untuk melacak kinerja pendapatan – dan terkadang ada ‘pendapatan hilang’ di mana artis mungkin tidak mendapatkan royalti karena kesalahan penulisan, informasi akun yang salah, dan banyak alasan lainnya.”
Sam Wick, kepala UTA.VC, mengatakan tantangan bagi Mogul adalah membuat platform mudah dipahami oleh musisi.
“Membuat platform dan pelaporan mudah digunakan dan dipahami akan menjadi kunci keberhasilan. Mogul akan berinteraksi dengan berbagai platform, informasi hak, dan wilayah. Ini adalah masalah yang sangat kompleks,” katanya.
Dengan visi mewujudkan keadilan royalti bagi musisi, Mogul berpotensi menjadi pemain kunci dalam industri musik yang terus berkembang.
Baca Juga: Chatbot AI Gemini Google Mungkin Segera Hadir di Headset Anda!