©kaltim.tribunnews

Adaptasi Penipuan lewat Whatsapp

Dengan berkembang teknologi pada era ini, semua masyarakat mau tidak mau harus adaptasi agar tidak ketinggalan. Tapi sayangnya penipuan juga beradaptasi untuk melancarkan aksi mereka.

Jika dulu aksi penipuan lewat telfon dan sms palsu, mereka sudah masuk ke ranah sosial media yang salah satunya adalah aplikasi whatsapp. Target mereka tentunya adalah orang-orang yang bersumbu pendek.

Sumbu pendek ini maksudnya adalah seperti panikan. Umur berapapun itu tidak penting, karena yang difokuskan adalah sifat panikan tadi.

Motifnya penipuan ini beragam, dan salah satunya adalah salah transfer.

Korban akan tiba tiba mendapatkan sms pada smartphone mereka berupa kode. Lalu si Penipu akan meng-kontak korban dan memberi pernyataan kalau mereka itu salah transfer dan meminta kode dari sms yang diterima si Korban tadi.

Jika si Korban percaya karena perasaan iba dan mengirimkan kode tersebut, maka sudah bisa dipastikan bahwa korban tersebut sedang dalam masalah.

Penipu pun bisa langsung meng-otak-atik whatsapp si Korban, dan si Korban tidak akan mendapatkan kabar terbaru dalam whasapp smartphonenya. Karena sebenarnya kemanan apikasi whatsapp ini sudah sangat baik, yaitu akun whatsapp hanya bisa aktif dalam satu smartphone.

Penipu biasanya akan mengirimkan brodcast message atau mengirim pesan massal tentang peminjaman duit dengan alasan yang beragam ke semua kontak yang ada.

Dan jika berhasil, penipu akan mendapatkan keuntungan yang banyak dari kerugian si Korban. Baik kerugian finansial maupun kerugian image personal.

 

Apa Yang Harus Kita Lakukan ?

  • Memperbanyak wawasan tentang menjaga sosial media sendiri
  • Mengenal ragam penipuan. Tidak asal memberikan kode yang pembaca dapat. Lakukan validasi kepada mereka yang ingin membutuhkan kode tersebut tentang kebenaran pernyataannya.
  • Mengedukasi siapapun itu, baik dari saudara maupun orang tua. Bukan hal yang buruk untuk pembaca yang ingin mengedukasi mereka yang lebih tua tentang teknologi. Yang perlu diperhatikan adalah mengajarkan dengan cara yang baik dan sabar.
  • Melakukan verifikasi dua langkah dengan fitur yang ada di whatsapp. Caranya adalah pilih menu settings atau peraturan. Lalu menu account atau akun. Dan pilih two step verification. Langkah terakhir adalah klik enable dan memasukkan 6 digit yang paling pembaca ingat.

 

Kesimpulan

Menurut penulis tentang maraknya penipuan salah transfer ini, penulis menyarankan untuk selalu berhati hati. Karena seperti yang penulis jabarkan bahwa kita akan mengalami kerugian yang signifikan. Jika nominal tentang salah transfer ini tidak terlalu besar, maka penulis sarankan untuk lebih baik transfer balik lagi. Karena menurut penulis lebih baik kehilangan uang daripada kehilangan kepercayaan dari kontak whatsapp pembaca. Tapi balik lagi semua itu tergantung finansial pembaca sendiri, jadi penulis tidak bisa memberi batasan untuk yang paling tidak menggantinya. Pembaca juga bisa melakukan konsultasi pada help center whatsapp.

 

Baca juga : Dampak Screen Time saat Work From Home