Apa Jadinya Hidup Tanpa Internet?

Menurut riset situs HootSuite dan Global Digital Reports 2020, Indonesia berada pada peringkat ke-8 dari daftar negara yang paling lama menghabiskan waktunya berselancar Internet.

Bahkan rata-rata pengguna media sosial masyarakat Indonesia mencapai 3 jam 26bmenit per hari. Padahal rata rata global cuma 2 jam 24 meit per hari.

Bisa menyebabkan Nomophobia

Berdasarkan riset Future Laboratory yang ada pada The Telegraph, orang cenderung cemas kalau jauh dari internet atau ponsel. Para peneliti menyebutnya sebagai “Nomophobia” singkatan dari no mobile phone phobia.

Nomophobia adalah ketekuta saat gak punya perangkat seluler, atau saat ponsel gak bisa kita gunakan untuk komunikasi.

Tanpa Internet, Hidup Terasa Hampa

Kamu barangkali menganggap Kelsi dan warga Jakarta berlebihan. Tapi, pengalaman seperti itu rupanya lumrah belaka. Orang cenderung cemas tatkala jauh dari internet atau ponsel.

Studi yang dilakukan terhadap ibu rumah tangga itu menemukan bahwa 36 persen responden cenderung merasa cemas ketika jaringan seluler mereka terputus karena mereka menggunakan gawai untuk berhubungan dengan keluarga.

Situs Psychology Today pernah memaparkan penelitian serupa yang dilakukan oleh Kantor Pos Inggris Raya yang bekerja sama dengan lembaga penelitian YouGov.

Dalam observasi diketahui 53 persen dari pengguna ponsel di Inggris akan dilanda kecemasan saat ponsel mereka raib, kehabisan baterai atau pulsa, serta mengalami gangguan jaringan.

Hubungan Internet dan Kecemasan

Internet dan kecemasan kini menjadi kesatuan. Laman Psychology Today menyebut internet sebagai tempat nyaman bagi orang-orang yang memiliki kecemasan sosial.

Kemudahan interaksi di dunia maya (khususnya yang berbasis teks) membuat orang-orang tak lagi khawatir akan penilaian fisik atau perilaku saat berkomunikasi karena basis.

Gangguan akses internet rupanya bisa dengan mudah mencemaskan penggunanya, terutama yang memiliki kecemasan sosial.

Internet telah memanjakan kita. Bayangkan, dulu kita mungkin akan berpusing-pusing ria ketika mendapat tugas dinas di daerah asing. Namun sekarang, hanya dengan sekali klik, Anda bisa tahu segalanya: jalan-jalan dengan aplikasi peta, menyusun perencanaan keuangan, hingga menyunting tulisan di ponsel.

Ini masalah yang lain lagi namun tak kalah krusial: kerja-kerja di dunia modern semakin membutuhkan internet. Maka, kemampuan untuk pisah dari internet dan ponsel lambat laun jadi kemustahilan, jika bukan kemewahan tersendiri.