Antara Emulator BlueStacks dan NoxPlayer

Dengan beberapa alasan untuk menggunakan emulator, alasan paling dominan adalah untuk gaming. Baik untuk para streamer yang ingin stream maupun untuk mereka yang ingin memiliki pengalaman gaming tapi terhalang dengan device yang kurang memadai.

Dan untuk sekarang, mimin akan membahas antara emulator BlueStack dan NoxPlayer. Sebelumnya mimin jelaskan dulu tentang emulator. Emulator merupakan sebuah perangkat lunak yang memungkinkan untuk menjalankan sistem yang dibuat pada suatu sistem kompuiter.

BlueStacks

Pihak BlueStacks mengklaim bahwa emulator software-nya tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Dan untuk BlueStacks ini terdapat minimum system requirement, yaitu :

OS: Microsoft Windows 7 dan generasi baru
prosesor: Prosesor Intel atau AMD
RAM: PC dengan setidaknya 2GB RAM (perhatikan bahwa memiliki ruang disk 2GB atau lebih bukanlah pengganti RAM)
HDD: Ruang Disk bebas sebesar 5GB
driver grafis terbaru dari Microsoft atau vendor chipset

Recommended System Requirements :

OS: Microsoft Windows 10
prosesor: Intel atau AMD Multi-Core dengan skor Single Thread PassMark lebih dari 1000 dan ekstensi virtualisasi diaktifkan di BIOS
grafik: Intel / Nvidia / ATI, Pengontrol Onboard atau Diskrit dengan skor PassMark 750 atau melebihi
RAM: 8GB atau lebih tinggi
HDD: SSD (atau Fusion / Hybrid Drive)
internet: koneksi broadband untuk mengakses permainan, akun, dan konten terkait.
driver grafis terbaru dari Microsoft atau vendor chipset.

NoxPlayer

Emulator NoxPlayer Android ini menjadi salah satu yang sangat populer, karena emulator ini sangat bersahabat untuk para penggunanya. Baik dari ringan aplikasinya, dan juga banyak keunggulan fitur aplikasi ini.

Noxplayer ini tersedia untuk 2 platform yaitu Windows dan MacOS. Dan terdapat minimum system requirement :

Operating System : Windows® XP SP3 / Windows® Vista / Windows® 7 / Windows® 8 / Windows® 10
Processor : Dual Core ™
Memory : 1.5 GB
Video Card : Integrated graphics

Recommended System Requirements :