Credit card debt, overspending, financial problem credit loan trouble or default concept, pile of credit cards with a lot of weight over depressed broke salary man who overspend in online shopping.

Debit vs Kredit, Lifestyle Generasi Milenial Masa Kini

Generasi milenial lebih menyukai melakukan pembayaran secara nontunai baik itu menggunakan kartu debit, uang elektronik ataupun kartu kredit. Transaksi non tunai  hanya tinggal gesek kartu, tanap ribet untuk ambil uang yang ada ATM dulu.

Bahkan sekarang jajan di warung uga bisa bayar pakai kartu, sungguh canggih!

Emang bedanya kartu debit dan kredit apa sih ?

Untuk kartu kredit transaksi dengan limit dan syarat tertentu. Karena memakai dana pinjaman yang berasal dari bank, jadi pada akhir nanti ada tagihan setelah melakukan transaksi.

Atau bisa dibilang pake dulu kartu, bayarnya nanti.

Sedangkan kartu debit tanpa ada tagihan di akhir. Karena transaksi sudah pakai uang yang ada dalam tabungan. Selagi saldo tabungan tidak kosong, pengguna kartu debit bisa bertransaksi.

Terus kekurangan dan kelebihannya, apa saja?

Kekurangan dan kelebihan dari pemakain kartu kredit :

Kelebihannya, pemakaian yang praktis tanpa perlu membawa uang banyak, ada banyak penawaran dan diskon, pengeluaran lebih terlacak, bisa untuk bayar kebutuhan yang mendadak atau darurat.

Untuk kekurangannya, banyak biaya tambahan, adanya beban bunga setiap pembayaran yang lewat jatuh tempo, rentan penyalahgunaan bila kartu hilang, minim promo dari bank, dan jika kebutuhan mendesak tidak bisa digunakan melebihi jumlah saldo tabungan.

Selain dari kelebihan dan kekurangan yang ada, terdapat alasan yang membuat generasi milenial memilih untuk memakai kartu kredit :

1. Gaya hidup
Milenial memanfaatkan kartu kredit untuk pengeluaran yang berhubungan dengan barang elektronik (27 persen), makanan dan minuman (25 persen), perjalanan wisata (23 persen) dan pakaian (15 persen). Mereka juga memasukkan tagihan layanan video on demand ke kartu kredit (5 persen).

2. Program promo
Sebanyak 44 persen generasi milenial yang mengikuti survei ini menyatakan memiliki kartu kredit untuk mendapatkan diskon dan cicilan. Alasan kedua adalah untuk cadangan saat dalam keadaan darurat (38 persen) dan yang berikutnya demi kepraktisan saat membayar (16 persen). Hanya 1 persen yang menganggap kartu kredit untuk status sosial.

3. Menghindari boros
Lebih dari setengah partisipan, 55 persen, mengaku tidak memakai kartu kredit hingga batas maksimal. Mereka membayar tagihan sesuai angka yang tertera (84 persen) dan tidak pernah membayarnya melewati tanggal jatuh tempo (72 persen).