Take It Down

Meta Lawan “Sextortion” dengan Fitur Baru dan Kampanye Global

Meta baru-baru ini mengumumkan beberapa pembaruan dan upaya untuk membantu remaja di platformnya memerangi sextortion. Langkah ini diambil mengingat maraknya kasus sextortion yang berdampak besar bagi remaja, bahkan hingga memicu bunuh diri.

Take It Down: Kontrol Foto Pribadi dari Genggaman Pelaku

Upaya utama Meta adalah memperluas ketersediaan Take It Down. Awalnya diluncurkan dalam bahasa Inggris dan Spanyol, kini Take It Down sudah tersedia dalam 25 bahasa tambahan, termasuk Bahasa Indonesia.

Alat daring ini, dijalankan oleh National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) dengan dukungan finansial Meta, empowers remaja untuk mengambil kembali kendali atas foto intim mereka dan mencegah penyebarannya oleh mantan pasangan atau pelaku sextortion.

Take It Down memungkinkan remaja di bawah 18 tahun, orang tua/wali yang bertindak atas nama mereka, serta orang dewasa yang khawatir tentang foto/video mereka yang diambil saat masih di bawah umur, untuk menghapus konten tersebut dari internet. Cara kerjanya, pengguna cukup menambahkan “hash” unik (kode numerik) ke foto/video mereka secara pribadi tanpa perlu mengunggah konten asli.

NCMEC kemudian dapat mengenali konten tersebut dan menghapusnya dari berbagai platform online, sekaligus mencegah pelaku menyebarkannya di masa depan.

Panduan Sextortion: Lawan Ancaman dengan Informasi

Selain Take It Down, Meta juga memperbarui Sextortion hub dengan panduan baru bagi remaja untuk menghadapi sextortion. Panduan ini dilengkapi dengan langkah-langkah konkret untuk mengambil kembali kontrol dan saran-saran untuk orang tua dalam mendukung anak mereka yang menjadi korban sextortion.

Meta berkolaborasi dengan Thorn, organisasi nirlaba yang fokus melindungi anak dari kekerasan seksual, untuk mengembangkan panduan komprehensif ini.

Kampanye Global: Tingkatkan Kesadaran dan Cegah Sextortion

Meta meluncurkan kampanye global untuk meningkatkan kesadaran para remaja dan orang tua tentang sextortion. Mereka bekerja sama dengan organisasi keamanan dan komunitas kreator untuk menyebarkan informasi tentang modus operandi pelaku, cara melindungi diri, dan langkah-apa yang harus diambil jika menjadi korban.

Upaya Meta ini muncul setelah CEO Mark Zuckerberg bersaksi di sidang Senat Amerika Serikat. Senator Lindsey Graham menuding Meta “bertanggung jawab” atas kasus bunuh diri remaja akibat sextortion di Instagram. Desakan publik dan keluarga korban mendorong Meta untuk mengambil tindakan nyata dalam melindungi remaja dari ancaman online.

Menghadapi Sextortion Bersama

Sextortion merupakan permasalahan serius yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan bahkan keselamatan remaja. Melalui inisiatif baru ini, Meta menunjukkan komitmen mereka untuk mengatasi masalah ini. Namun, upaya ini membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk penegak hukum, organisasi keamanan, platform media sosial, serta orang tua dan remaja itu sendiri.

Dengan meningkatkan kesadaran, menyediakan tools perlindungan, dan terus berinovasi, diharapkan kasus sextortion dapat ditekan dan remaja bisa beraktivitas online dengan aman dan nyaman.

Baca Juga: Microsoft Perkuat Copilot dengan Fitur Baru dan Keamanan