Synthetaic Temukan Pola dalam Data Besar Tanpa Label

Ingat balon “mata-mata” China yang terbang melintasi wilayah udara Amerika Serikat pada tahun 2023? Synthetaic, perusahaan AI, berhasil melacak asal-usul balon tersebut dengan citra satelit. Ini menarik perhatian investor, termasuk kontraktor pertahanan, Booz Allen Hamilton.

Synthetaic baru saja meraih $15 juta dalam pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Lupa Systems dan TitletownTech. IBM Ventures dan Booz Allen Hamilton juga turut berpartisipasi. Dana  ini akan digunakan untuk mempercepat komersialisasi teknologi computer vision. Tak hanya itu, Synthetaic juga akan menambah karyawan hingga 80 orang pada akhir tahun.

AI untuk Mengelola Data Besar

Corey Jaskolski, CEO Synthetaic, menjelaskan bahwa permintaan untuk solusi AI canggih dalam mengelola dan menganalisis data gambar yang terus meningkat. Jaskolski juga menambahkan bahwa Synthetaic membantu berbagai industri.

Industri tersebut di antaranya adalah pertahanan, geospasial, keamanan video, dan pemantauan drone. Terbukti bahwa mereka bisa mendapatkan insight data dalam jumlah besar tanpa melakukan pengawasan dan analisis data.

Dari Penjelajah Dunia ke Pendiri AI

Jaskolski, lulusan MIT dan mantan direktur teknologi di National Geographic, memiliki jiwa petualang. Beliau pernah menyelam di antara gunung es di Antartika, menjelajahi reruntuhan Titanic di kedalaman 12.500 kaki, memetakan sisi Everest menggunakan helikopter, dan menjelajahi gua banjir sambil mendokumentasikan korban persembahan manusia Maya dan kerangka beruang Zaman Es.

Apa yang mendorong Jaskolski mendirikan Synthetaic? Alasannya sederhana, yaitu karena kesadaran bahwa AI, yang ia yakini berpotensi membantu mengklasifikasikan informasi dunia, tertahan oleh kebutuhan pelabelan data secara manual.

Solusi Tanpa Label Data Manual

Synthetaic menawarkan alat Rapid Automatic Image Categorization (RAIC) untuk menganalisis data besar tanpa label, seperti citra satelit dan video. Kebanyakan model AI dilatih dengan data berlabel yang dibuat oleh manusia. RAIC, sebaliknya, hanya membutuhkan satu gambar dan kemudian mencari lokasi lain gambar tersebut dalam dataset.

Melacak Balon Misterius

Dalam kasus balon China, platform Synthetaic berhasil melacaknya menggunakan sketsa dan citra satelit terbaru dari area tempat balon ditembak jatuh. Jaskolski mengatakan RAIC mampu menangani data langka/kompleks, mempercepat pengembangan AI, dan meningkatkan pemodelan prediktif tanpa batasan data.

RAIC menjadi aset strategis untuk mendorong inovasi, efisiensi operasional, dan keunggulan kompetitif, terutama saat data menghambat adopsi dan implementasi AI.

Bukan Pemain Tunggal, Tapi Ada Tantangan

Synthetaic bukan satu-satunya pemain yang mengeksplorasi penggunaan data sintetis untuk pelatihan model. Namun, beberapa ahli khawatir akan potensi bahaya dari data sintetis.

Penelitian Universitas Negeri Arizona menunjukkan bahwa sistem AI yang dilatih pada data gambar profesor dapat menciptakan wajah yang sangat realistis, tetapi sebagian besar berkulit putih dan laki-laki. Ini mencerminkan bias dalam data asli.

Pelanggan Tetap Percaya

Pelanggan Synthetaic, termasuk Angkatan Udara AS, The Nature Conservancy, dan AFWERX, melihat potensi teknologi ini. Synthetaic bekerja dengan CNN untuk menganalisis gambar perang dari Gaza dan Planet Labs untuk menjual analitik di atas data pencitraan Bumi.

Teknologi Synthetaic menawarkan pendekatan transformatif untuk pelatihan dan pembuatan model AI, membantu para pembuat keputusan teknis dan C-suite menangani data langka, mempercepat pengembangan AI, dan meningkatkan pemodelan prediktif tanpa batasan data.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan (AI) Bukan Perampas Pekerjaan