Zelim: Harapan Baru Keamanan Laut dengan AI dan Kapal Penyelamat Otonom

Sebagai seorang pelaut kawakan, Sam Mayall telah menyaksikan sendiri bahaya bekerja di laut lepas. Oleh karenanya, motivasi untuk mendirikan Zelim pada tahun 2017 pun muncul. Zelim merupakan sebuah start up teknologi yang melakukan pencarian dan penyelamatan jarak jauh. Upaya tersebut dilakukan dengan mengikuti standar yang ada demi keamanan dan keselamatan nyawa seseorang.

Teknologi AI

Baru-baru ini, diketahui bahwa Zelim bekerja sama dengan Ocean Winds. Bentuk kerja sama tersebut dilakukan untuk menguji coba teknologi deteksi jatuhnya seseorang ke laut. Uji coba tersebut dilakukan berbasis AI dan ZOE di ladang angin terapung lepas pantai Portugal. Teknologi yang kemudian dinamai ZOE tersebut menggunakan rekaman CCTV atau drone untuk menemukan dan melacak orang, kapal, dan objek lain secara real-time. Akurasi yang dimilikinya saat ini mencapai 90%, dan akan terus meningkat seiring pengujian dilakukan.

“Menemukan seseorang dalam kesulitan di laut seringkali seperti keberuntungan. Oleh karenanya, ZOE berperan sebagai jaring pengaman di sekitar aset lepas pantai. Jika seseorang jatuh ke laut, mereka akan bisa segera terdeteksi kemudian peringatan dikirim sebagai bentuk penyelamatan cepat dan efisien,” ungkap Doug Lothian, kepala teknologi Zelim.

Salah satu upaya mengurangi emisi karbon di Eropa adalah melalui peningkatan pembangunan ladang angin lepas pantai. Akan tetapi, hal ini memicu bertambahnya pekerja di laut. Dalam melakukan penyelamatan, terkadang tim penyelamat membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai korban yang jatuh ke laut. Akibatnya, nyawa penyelamat pun akan ikut terancam.

Kapal Penyelamat Otonom

Oleh karena itu, selain menggunakan deteksi bertenaga AI, Zelim juga mengembangkan kapal penyelamat otonom. Kapal tanpa awak tersebut mampu menyelamatkan orang tenggelam secara mandiri. Dengan dilengkapi sistem ZOE, kapal ini juga  bisa diluncurkan dari kapal induk ataupun ditempatkan secara permanen di ladang angin lepas pantai.

Kapal dengan kapasitas sembilan orang ini memiliki sistem konveyor unik yang menarik korban ke atas tanpa bantuan manusia. Sistem bernama Swift ini mampu mengangkat seseorang dari air hanya dalam 30 detik. Selain itu, Swift juga dapat dipasang pada kapal penyelamat berawak. Saat ini, Zelim sedang mengembangkannya untuk bisa digunakan di kapal yang lebih besar. Sedang dilakukan uji coba pada sistem konveyor saat ini dengan melibatkan Milford Haven Port Authority (MHPA), salah satu pelabuhan energi terbesar di Inggris.

Zelim juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan energi lepas pantai untuk menyempurnakan teknologi AI mereka. Model pembelajaran mesin dilatih melalui lebih dari lima juta gambar orang sungguhan di air, yang disediakan oleh penjaga pantai di Amerika Serikat. Uji coba seperti yang dilakukan dengan Ocean Winds di Portugal diyakini akan membantu melatih dan meningkatkan model deteksi start up. Oleh karena itu, ini bisa menjadi batu loncatan untuk pengembangan sistem pencarian dan penyelamatan lepas pantai yang sepenuhnya dikendalikan dari jarak jauh. Dengan potensi menyelamatkan nyawa dan meningkatkan keamanan pekerja di laut lepas, teknologi AI dan kapal penyelamat otomatis seperti yang dikembangkan Zelim patut dicermati dan didukung pengembangannya.

Baca Juga: ClimateGPT: Platform AI Open-Source Melawan Disinformasi Iklim