Mungkinkah AI Dipercaya? Risiko dan Tantangan Teknologi AI

Tantangan Teknologi AI: Apa yang Perlu Diketahui

Seiring dengan pertumbuhan penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari, menjadi semakin penting untuk mengakui satu tantangan utama dari teknologi ini.

Tantangan tersebut adalah kecenderungan untuk berhalusinasi. Meskipun teknologi AI seperti ChatGPT telah menghipnotis kita dengan kemampuannya, AI ini memiliki kecenderungan mengarang cerita yang signifikan.

Fenomena ini menjadi semakin nyata seiring dengan meningkatnya ketergantungan orang-orang pada teknologi AI untuk berbagai keperluan.

Mulai dari membantu dalam pekerjaan rumah hingga memberikan solusi untuk pertanyaan medis yang rumit telah dilakukan oleh AI ini.

Dengan demikian, penting untuk menyadari bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat berguna, tetapi juga cenderung tidak akurat.

Kecenderungan untuk berhalusinasi dalam model AI dapat mengakibatkan informasi yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan.

Sehingga kita perlu menggarisbawahi pentingnya peningkatan dalam pengembangan dan pengujian model AI untuk memastikan keandalian dan keakuratannya.

Apakah AI Mengarang?

Para peneliti menyebut kecenderungan model AI untuk memberikan informasi yang tidak akurat sebagai “halusinasi” atau bahkan “khayalan”.

Salah satu yang mengatakan hal tersebut adalah kepala AI Meta dalam sebuah tweet. Sementara itu, beberapa pengguna media sosial dengan blak-blakan menyebut chatbot sebagai “pembohong patologis“.

Namun, semua deskriptor ini berasal dari kecenderungan kita, sebagai manusia, untuk memanusiakan tindakan mesin.

Menurut para ahli, mencoba untuk menekan halusinasi AI dapat membatasi kemampuan alat AI untuk membantu orang.

Terutama membantu dengan usaha yang lebih kreatif, seperti pengguna yang meminta ChatGPT untuk menulis puisi atau lirik lagu.

Tetapi ada risiko yang berasal dari halusinasi ketika orang beralih ke teknologi ini untuk mencari jawaban yang dapat memengaruhi kesehatan, perilaku pemilihan mereka, dan topik sensitif lainnya.

Meskipun masalah halusinasi dalam teknologi AI belum sepenuhnya terselesaikan, perusahaan seperti Google dan OpenAI, terus berupaya meningkatkan keakuratan dan keandalannya.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan tantangan ini, para pengembang teknologi AI semakin fokus untuk memperbaiki masalah ini dan mengembangkan solusi yang lebih baik.

Dengan pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan kerjasama antara industri, akademisi, dan pemerintah, diharapkan masalah halusinasi ini dapat diatasi secara bertahap.

Sehingga hal ini memungkinkan penggunaan teknologi AI untuk menjadi lebih andal dan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga: Media Sosial Tak Aman: Alasan Kongres AS Gagal Bertindak